Asosiasi Mutiara Haji (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umrah) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 pada tanggal 2-3 Agustus di Hotel Gren Alia, Jakarta. Munas ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar anggota asosiasi guna meningkatkan kesejahteraan para jamaah haji dan umrah.
Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Asosiasi Mutiara Haji, Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah, dan dihadiri oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, Jaja Jaelani, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam, serta puluhan anggota asosiasi.
Salah satu agenda utama dalam Munas ini adalah pemilihan pengurus inti Asosiasi Mutiara Haji. Dalam sambutannya, Ustadz Khalid memaparkan sepuluh program unggulan yang diharapkan dapat membantu anggota asosiasi dalam membimbing dan memberikan arahan kepada jamaah sesuai dengan syariat Islam.
10 Program Unggulan Mutiara Haji
- Bebas Iuran Keanggotaan: Anggota yang tergabung dalam Asosiasi Mutiara Haji dibebaskan dari iuran keanggotaan untuk mendorong kerjasama dan meningkatkan kualitas pelayanan perjalanan haji dan umrah.
- Standarisasi Pelayanan dan Fasilitas Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh : Penerapan standar pelayanan di bandara, transportasi, hotel, hingga fasilitas city tour di Madinah dan Makkah agar ibadah jamaah lebih berkualitas.
- Sertifikasi Profesi (Tour Leader, Tour Guide) : Penyediaan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi tenaga kerja di sektor haji dan umrah.
- Bantuan Pemenuhan Legalitas Perusahaan : Bantuan dalam pemenuhan persyaratan hukum untuk operasional yang sah dan teratur bagi anggota.
- Koperasi Mutiara Haji : Pembentukan koperasi yang menyediakan berbagai layanan dan fasilitas, termasuk pengadaan perlengkapan haji dan umrah dengan harga terjangkau.
- Bantuan Konsultasi Pembuatan Paket Haji dan Umrah: Bantuan perencanaan dan pengembangan paket haji dan umrah sesuai kebutuhan jemaah.
- Pelatihan dan Pengembangan IT: Pelatihan keterampilan teknis dalam menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan operasional perusahaan.
- Kegiatan Taklim Rutin: Inisiatif untuk memperdalam pengetahuan agama dan meningkatkan kualitas ibadah melalui diskusi dan pembelajaran rutin.
- Transparansi Profit Sharing: Penerapan sistem transparansi dalam pembagian keuntungan untuk meningkatkan integritas dalam bisnis.
- Muslim Tour: Pengalaman perjalanan yang sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariat Islam, termasuk tour ke negara-negara dengan sejarah Islam.
Maksimalkan Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, Jaja Jaelani, berharap Munas ini menghasilkan program kerja yang dapat meningkatkan pelayanan jamaah haji dan umrah di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa banyak PPIU (Pendirian Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan PUHK (Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus) yang belum tergabung dalam asosiasi dan mendorong mereka untuk bergabung demi koordinasi dan informasi yang lebih baik.
Dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam, yang hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Munas kedua Asosiasi Mutiara Haji. Ia menekankan pentingnya program standarisasi untuk memastikan pelayanan dan fasilitas haji dan umrah memenuhi standar tinggi yang konsisten.
Menurut Neil, nilai ekonomi haji dan umrah di Indonesia mencapai lebih dari Rp 63 triliun, dengan sebagian besar dinikmati oleh Saudi Arabia. Oleh karena itu, Kemenparekraf membentuk Tim 7 untuk mempercepat masuknya produk ekonomi kreatif ke dalam ekosistem haji dan umrah, termasuk pengadaan ihram buatan Indonesia dan makanan lokal untuk jemaah.
Dengan program-program unggulan yang telah disusun, diharapkan Asosiasi Mutiara Haji dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan para jamaah haji dan umrah di Indonesia.